Hujan

Kamis, 30 Mei 2019

Tradisi Lebaran

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

***

Mom, sudah siap apa saja, nih, di rumah jelang lebaran? And sudah siap ngapain saja, nih, di rumah jelang lebaran? Hmm.. pasti yang sibuk bingit ya Mommy-mommy kan yaa. Dari mulai urusan logistik hingga urusan domistik *haha*, dari mulai badan sendiri sampe seluruh family *halah..hihi*. Well, begitulah setiap lebaran, kita pasti akan punya berbagai tradisi yang mungkin sama atau bisa jadi berbeda tapi tetap saja garis besarnya adalah Bahagia dan Sibuk. Termasuk sy 😊

Yess. Bahagia dan sibuk seakan menjadi tradisi jelang lebaran yang kemudian dilanjut dengan perayaan hari raya 'Idul Fitri. Sy harus bangun jam tiga pagi untuk memasak, Mom! Hihi. Iyes. Masih ada kenduri bergiliran di kampung kami. Meski memasak sederhana saja, tapi jika tidak terburu bangun mungkin sy jadi tidak bisa ikut salat 'Id. Sayang, kan? Jadi secepat mungkin sy harus sudah menyiapkan semuanya. Jam lima pagi giliran menyiapkan Mas Farhan dan Mas Fatan, baru kemudian me myself :) setelah salat 'Id, sy kembali pulang dan menata tujuh belas paket nasi n lauk di meja tamu untuk dikendurikan. *ah.. berasa jadi tukang catering. Haha. Kebetulan Rumah Teduh berada paling ujung yang artinya akan mendapatkan giliran terakhir. Sementara menunggu si Mas dan para tetangga yang akan kenduri di rumah, sy menyempatkan sedikit beberes dan menyiapakan bawaan untuk mudik *hihi..kalo boleh sy bilang mudik sihhhh. Wong ya dekat. Sudah sy tulis di postingan Mudik Asyik.

Sekitar jam sembilan akhirnya si Mas dan tetangga datang ke rumah. Well.. kebayang gak sih, Gaes, apa yang dibawa si Mas? Yuppp.. enam belas paket nasi dan lauk. *glek. Diapain coba? Yaaaa.. dikumpulin aja. Hanya sy bereskan di atas meja (karena keburu mudik), dan biasanya akan sy bawa beberapa ke rumah orang tua.

Begitulah setiap tahun :) Alhamdulillah banyak makanan banyak rezeki. Biasanya sepulang mudik (sore atau malam), sy baru memilah antara lauk kering (tahu tempe), ayam goreng, lauk basah, nasi, dan kue. Kemudian sy masukan lemari pendingin untuk lauk keringnya. Nasinya dipanaskan. Lauk basah dihangatkan. Dan well, tunggu besok-besoknya aja sih mau diapain. Yang jelas sy sudah sedia kecap, petis, dan bumbu dasar di rumah.

Nasinya? Kalo longgar ya bisa jadi kerupuk. Kalo sibuk ya... ada deh. Hehe.

Begitulah salah satu tradisi lebarang di kampung sy yang masih saja lekat hingga sekarang  padahal di seminggu kemudian akan ada lagi lebaran ketupat. Nahh.. ini nihh.. ada tradisi ater-ater keliling kampung; lontong, ketupat, lepet, dan dilengkapi kuah sayur seger ;)

Akhirnya.. selain tambah rekat tali silaturrahim dengan saling anjangsana, kumpulin'sangu' hari raya buat anak-anak, kami juga tambah seger dan makur karena banyak makanan di hari lebaran. :)

Moms tradisi lebarannya bagaimana?

*tulisan ini diikutkan dalam blog challenge oleh #bloggerperempuan dalam #30HariKebaikanBPN

#RamadhanHarike 25

~from Rumah Teduh with Luv

0 komentar:

Posting Komentar

hey, whoever are you, you can give comment to my writing. just enjoy giving me comment as long as it can be usefull for me. so, just be my on line's friends!!