Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, Maha
Penyayang
***
Hari ke 3
TEMPAT NGABUBURIT ASIK: Ramah Anak, Ramah Kantong
Ibu-ibu suka ngabuburit? Wahhhh, tentu kebanyakan jawabannya adalah Big Yes.
Ngabuburit itu seperti menjadi healing ringan bagi ibu-ibu yang merasa lelah
beraktifitas, apalagi saat berpuasa. Tetapi seperti yang sy sampaikan di awal,
sepertinya tidak semua ibu bisa mendapatkan kesempatan ngabuburit setiap hari,
kan, ya.
Nah, karena itu, berikut sy bagikan tips bagaimana ibu-ibu tipikal yang seperti sy (haha, yang gak sempat
setiap hari ngabuburit) bisa memilih tempat ngabuburit asik yang ramah anak dan
ramah kantong.
1. Halaman depan atau belakang rumah
Untuk ibu yang halaman rumahnya cukup luas dan
bertaman, tentu menghabiskan waktu sambil duduk-duduk ataupun menyiram tanaman
di sore hari adalah hal yang menyenangkan. Selain menyejukan fikiran dan hati,
melihat warna-warni bunga dan hijaunya dedaunan pasti bisa menjadi obat mata
yang menyegarkan. Kita juga bisa sambil ‘momong’ si kecil juga. Bisa diselingi
membaca buku ataupun yang lainnya.
Untuk rumah dengan halaman terbatas sebenarnya juga
tak masalah. Kita bisa ‘hanya’ sambil duduk cantik dan membaca buku bersama
keluarga. Iya, kan?
2. Neighborhood yang jualan aneka lauk pauk dan
takjil
Sudah seperti tradisi jika saat ramadhan adalah saat
juga bagi beberapa orang bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan
menjajakan beraneka lauk, kudapan, dan minuman segar untuk takjil. Hal tersebut
tidak hanya bisa ditemui di area perkotaan atau jalan besar. Saat ini, di mana
ada ruang yang memungkinkan banyak orang lewat, maka di sana bisa dijajarkan
stand untuk aneka produk musiman tersebut. Wah, sambil ngabuburit sambil
mencari tambahan menu berbuka puasa dengan harga yang terjangkau pasti bisa
didapatkan di sini, ya. Hehe, cari yang dekat saja biar bisa sambil jalan-jalan
yang tapa harus mengeluarkan dana akomodasi dan transportasi. J
3. Area persawahan (untuk yang rumahnya dekat
persawahan)
Ini nih yang agak spesial. Bagi masyarakat pinggiran
atau pedesaan, akan mudah menemukan area terbuka dan persawahan yang bisa
dikunjungi untuk sekadar melihat festival layang-layang atau balap burung di
sore hari. Ini di daerah sy, sih. Hampir tiap sore di area persawahan tersebut
ramai dengan para pemain laying-layang berbagai bentuk dan ukuran menunggu
angin atau kadang sudah menerbangkan layang-layangnya. Penontonnya? Hihi..
banyaaakkkk, yak karena gratis dan menambah pengalaman baru bagi anak-anak yang
melihatnya.
4. Rumah nenek atau kakek
Ibu rumahnya apa dekat dengan orangtua? Kalau dekat,
Alhamdulillah. Artinya kita dapat berkunjung di banyak waktu luang. Juga
memungkinkan juga saat ngabuburit mengajak anak mengunjungi kakek-neneknya. Hal
tersebut tentu akan membuat orangtua kita senang bukan main. Atau sesekali kita
bisa juga membawa makanan yang sudah matang untuk melaksanakan buka bersama
orangtua kita.
Kalaupun jauh, menelepon orangtua kita dan mengajarkan anak-anak mengenal kakek
nenek mereka dengan cara sering membiasakan menyapa dan berkomunikasi. Kita bahkan
bisa melakukan panggilan video saat jelang berbuka puasa, kan?
Yes, itu tadi beberapa opsi tambahan yang mungkin
bisa dilakukan saat ngabuburit. Biar ngabuburitnya asik, ramah anak dan ramah
kantong, tentunya.
***
Selamat menunaikankan ibadah di Bulan Ramadhan bagi yang menjalankan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan thanks for reading and visiting my blog, ya J
~from Rumah Teduh with Luv
0 komentar:
Posting Komentar
hey, whoever are you, you can give comment to my writing. just enjoy giving me comment as long as it can be usefull for me. so, just be my on line's friends!!