Hujan

Rabu, 22 Mei 2019

Ramadhan Saat Masa Kecil

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

***

Ramadhan bagi anak-anak adalah salah satu momen yang selalu dinanti dan juga untuk dikenang -unforgotable-. Karena saat Ramadhan adalah saat jam sekolah menjadi lebih pendek, saat kegiatan mengaji libur (haha, duluuuuu.. mengaji rutin di tpq diganti tadarusan di masjid), saat dapat uang saku tapi gak dipakai jajan, saat bisa beli baju baru, saat bisa makan berbagai kue saat bantu Ibu menyiapkan kue lebaran, dan pastinya saat menuju hari lebaran tiba. Hihi.. mana mungkin ada anak-anak yang tidak menyukai saat seperti itu? Berpuasakah mereka? Iya. Ada yang berpuasa setengah hari terus sudah. Ada yang berpuasa setengah hari dan lanjut lagi sampai maghrib. Dan ada yang berpuasa penuh yang memang patut dikasih standing applause karena sy termasuk yang ini, lhoh!! *hehe..maap maruk.

Well, mengingat kembali saat berpuasa di masa anak-anak tetiba membawa sy ke masa sekitaran kelas 2 atau 3 MI, sy cukup baik mengingat saat itu. Ah, sy bahkan sudah mulai berpuasa penuh. Kuat kah? Iyes. Sepertinya sy sudah tersugesti untuk kuat berpuasa saat dulu Ibu bercerita bahwa sy dilahirkan di hari ke dua puluh satu Ramadhan. Saat itu dini hari waktunya orang sahur. Nenek sy bahkan makan sahur di rumah bersalin yang lumayan jauh jaraknya dari rumah kami, beda kecamatan pula. Ya, karena cerita itu sy selalu merasa bersemangat untuk bangun dan makan sahur serta kemudian berpuasa hingga sehari penuh. Dan istimewanya juga, sy bukan tipe pembangkang yang diam-diam hobi mokel (makan secara sembunyi-sembunyi saat berpuasa). *hihi..maapkan maruk lagi, Gaessss!

Setelah bangun sahur sy pergi ke masjid dekat rumah untuk melaksanakan salat Shubuh berjamaah. Akan ada kultum di sana. Yes, sy suka mendengarkan kultum..hihi.. sampai saat ini sy suka mendengar kultum. Bagi sy, ceramah tidak harus panjang dan lama hingga terkantuk-kantuk, tapi sampaikan yang penting secara ringkas dan padat. That's all. Maka setelahnya sy juga akan bertemu dengan teman-teman sebaya untuk janjian jalan-jalan pagi. Dan ternyata tradisi itu masih ada hingga sekarang, Gaes! Kebayang gak sih jalan kaki sekitar 1 km kadang lebih lahh. Ehh.. di sini sekarang sy suka tak habis pikir dengan anak-anak. Saat puasa di pagi hari bukannya menyimpan tenaga untuk sehari nanti eh ini malah di pagi hari sudah dihabiskan untuk jalan kaki dan jauh pula. Di jalan nantinya memang akan banyak bertemu teman-teman lain yang sebaya. Kadang malah bisa mampir ke pasar untuk membeli something untuk dimakan saat berbuka nanti. Duh duh.. perencanaan yang terlalu pagi. Tapi itu kenyataannua, sih, yang dilakukan hampir sebulan penuh. Padahal tuh yaa.. di luar Ramadhan jarang bingit ada yang jalan-jalan pagi kalau tidak saat hari libur sekolah aja, sih!

Saat Ramadhan juga jam sekolah menjadi lebih pendek. Yes, ini peraturan pemerintah karena sekarang saat sy menjadi guru sy baru tahu bahwa sudah ada kalender pendidikan yang ditetapkan di awal tahun ajaran baru, jadi sekolah tidak boleh seenaknya sendiri menentukan kegiatan belajar mengajar, kegiatan lain, dan waktu libur. Selain lebih pendek, kegiatan belajar pun seakan lebih santai di Bulan Ramadhan. Apalagi hanya beberapa hari saja pelajaran berlangsung karena akan ada kegiatan pesantren Ramadhan yang diisi dengan beberapa kajian dan kegiatan zakat fitrah yang kemudian berakhir dengan buka bersama. Setelahnya, libur, dunk! Haha..dari dulu hari favorit sy tuh ya hari libur, Gaes!

Pulang sekolah, salat Dhuhur, tidur siang. Nikmatnya saat itu. Memang masa anak-anak seakan masa tanpa beban kecuali ada tugas sekolah. :) Saat bangun, akan ada film kartun yang biasa sy tonton sambil membantu Ibuk menyiapkan menu berbuka atau sambil momong adek. Eh, Gaes!! Saat itu kayaknya lagi booming kartun sailormoon atau wedding dress yang diputar sore hari. Jadi belum ada acara spesial Ramadhan seperti saat ini yang bisa sehari full. Hihi.. sy besar dengan berbagai fantasi princess dan superhero Jepang. Bahkan kalau saja saat ini sy punya banyak waktu luang, mungkin sy akan tetap menjadi fans-nya K-Pop drama, lho! :D Setelah selesai membantu Ibuk sekadarnya sy akan bersiap mandi, pergi ke masjid (dan tadarus sebentar), dan bermain bersama teman (haha..ini yang lama; gobak sodor, betengan, petak umpet, dan berbagai permainan yang menguras keringat, Gaes! Heran bingit lah sama pikiran anak-anak yang kayak ginih inih!). Pulang menjelang Maghrib biasanya sy ngisis supaya keringat kering sambil mengecek menu di meja makan. Hmmm.. seakan sebentar lagi semua yang tersaji akan ludes lumer ke dalam mulut. Nyatanya...

Ya, nyatanya saat berbuka tiba dan makan ya tetap secukupnya. Perut juga tidak mau dipaksa kali yaa. Hihi. Menunggu salat Isya dan Tarawih seakan tak butuh waktu lama. Ditinggal mengaji sebentar, nyemil, nonton tivi, alhamdulillah azan Isya berkumandang. Bergegas kami sekeluarga akan pergi ke masjid untuk melaksanakan salat berjamaah. Ah... senang rasanya berjamaah di masjid yang penuh dengan orang dan anak-anak. Ramai tak seramai biasanya. Dan karena menemani Ibuk tadarusan, sy biasanya pulang hampir jam sembilan malam. Eh.. kadang sihh. Karena lebih seringnya lebih tergoda untuk pulang duluan karena tergoda nonton tivi. Hehe.

Di hari-hari tertentu (biasanya setelah hari ke duapuluh satu Ramadhan), Ibuk sudah mulai sibuk membuat kue lebaran. Kami anak-anaknya akan dengan asyik dan senang hati menemani. Pun ada saat di mana Abah Ibuk membawa kami ke pusat perbelanjaan untuk membeli baju baru. Duh, senangnya masyaAllah. Dulu bagi kami membeli baju baru identik dengan lebaran. Jadi jangan bayangkan seperti saat ini yang dikit-dikit ke online shop terus order baju yang lucu yang unik yang promo yang ini itu.. hehe. Zaman dahulu membeli baju itu istimewa, Gaes! Sepulangnya, sy dan adek akan begitu kemaruknya mencoba baju baru tersebut; tak hanya sekali dua kali. Hihi. Apalagi kalau ada kerabat yang baik hati membelikan kami sendal atau sepatu atau bahkan setelan baju baru. Wahhhhhh..senangnya bukan main kalau punya lebih dari sepasang!

Ya, Ramadhan saat masa kecil dulu sungguh indah dikenang. Tak ada gadget ataupun acara tivi sebanyak sekarang. Pun suasana Ramadhan begitu terasa, suara petasan dan juga suara tadarusan hingga larut malam.

Anda, Gaes! Pasti Ramadhan saat masa kecil Anda juga tak kalah mengesankan, kan?

*tulisan ini diikutkan dalam blog challenge oleh #bloggerperempuan dalam #30HariKebaikanBPN

#RamadhanHarike 17

~from Rumah Teduh with Luv

0 komentar:

Posting Komentar

hey, whoever are you, you can give comment to my writing. just enjoy giving me comment as long as it can be usefull for me. so, just be my on line's friends!!