Hujan

Rabu, 27 Juli 2011

Dua Puluh Tujuh: Dua Puluh Empat

Bismillahirrahmanirrahim.

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
***

Tadi –pagi pagi sekali— sy ngulik akun fesbuk tanpa meninggalkan jejak. Hal yang akhir-akhir ini sering sy lakukan untuk sejenak refreshing dari penat kesoksibukan karena tuntutan peran *halah*.

Well, awalnya sy kira akan ada sesuatu yang pasti ‘memaksa’ sy meninggalkan coretan di wall salah seorang teman fesbuk. In fact, nope. Sy tidak menemukannya. Penasaran, sy kulik juga info akunnya dan benar saja, ia tidak mencantumkan ‘itu’ di sana.

Itu tadi pagi pagi sekali. Tapi siang ini ternyata udah ada. Seperti biasa, sambil fesbukan sy sempatkan juga blogwalking ke pondoknya. Kali aja ada sajian siang yang segar.

Dan, huwaaaaa!!!!

Sy benar!


Itulah judul postingnya yang sy ‘adopsi’ untuk judul note kali ini.

Sebuah catatan pengingat yang juga sering sy lakukan di hari istimewa sy. Ya, sy menganggap hari istimewa karena –seperti yang pernah Irma tulis—hanya ada satu hari itu dalam satu tahun. Meski sejujurnya sy ‘merayakan’ hari istimewa dua kali, sesuai kalender hijriyah dan masehi.

Hmm.. sy harap itu hari istimewa juga buat dia. Salah satu teman fesbuk yang akhirnya jadi teman blogging dan sms.  b^^.. lebih indah karena sy menganggapnya sodara. pun semoga ia. (btw, ini salah satu hikmah fesbuk. sy MERASA mendapatkan banyak sodara. Kalian yang membaca note ini bisa jadi termasuk di dalamnya. Sungguh!)

-------(*sepertinya sy akan mengubah penggunaan kata ‘sy’ dengan ‘aku’ ae wes.. sepakat!^^v*)-------
Untuknya.

Angka dua puluh empat. Benar. Jumlah itu memang tidak sedikit. Tahun lalu aku juga mengalami. Alhamdulillah. Dua puluh empat pada dua puluh tujuh. Perpaduan angka yang manis. Salah tiga angka favoritku terderet di sana.

Keep fighting, Sist! Karena hidup adalah perjuangan. Aku, kamu, dan juga mereka takterhingga mahluk-mahlukNya di muka bumi memang sudah, dan masih harus berjuang. Although the night is long, the sun comes up. Trust me, ‘someday’ itu akan tiba. *ah, mungkin terlalu sotoy. Tapi aku yakin. :-)

Semoga ibadah kamu tetap dipenuhi cinta karenaNya. Semoga kamu selalu tetap terpesona oleh cintaNya. Yang karena itu semua, akan bertambah rasa syukur padaNya, cinta pada rasulNya, kasih pada dua orbit tersayangmu, dan cinta tumpah ruah pada sesama.

Semoga binar mata paling bahagia dan senyum paling indah dari dua orbit tersayangmu akan selalu (ya, selalu) tertuju padamu, meski kamu kadang tak menyadarinya. Aku –lagilagi— yakin –dan sok tau— akan hal itu. Semoga kamu dan keluargamu kelak dapat berkumpul kembali di jannahNya. Aamiin.

Semoga menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga punya jurus jitu buat ngontrol emosi. Semoga bisa lebih lancar bicara di depan umum (tak tik-ku biar ngurangin nervous, ambil nafas-pejamin mata-ngeyakinin diri-hembuskan. Lumayan manjur, lho!). Semoga tetep suka cappuccino dan tambah buah-buahan juga sayur mayur (aku banget). ^^v.. Sesulit apapun, semangat, Sist!! Life’s an adventure!

Semoga tetap kuat untuk ‘berlari’. Kejarlah apa yang ingin tertangkap jika itu memang baik dan kamu yakin baik. Semoga bisa melanjutkan S2 (sebenarnya ini juga impianku yang suatu hari ingin aku ceritakan lika-likunya. Untukmu, aku mengamininya. Semoga secepatnya jadi mahasiswa pasca. Semoga secepatnya ‘disibukan’ oleh thesis. Aku tau rasanya ‘menginginkannya’. Sungguh! hmm.. gimana kalo di Malang aja?). Semua akan indah pada waktunya. Aku –untuk ketiga kalinya—yakin akan hal itu. When we believe, miracle happens, Sist. Semoga bisa jadi dosen. Dan yang pasti, seboga tak bosan menghadapi berbagai pertanyaan. Enjoy those as ‘others’ do.

Semoga ia segera datang menjemput tulang rusuknya yang hilang. Ia datang dan akan bersamamu menggenapkan separo dien. Melaksanakan perintahNya dan mengikuti sunnah rasulNya. Ia, muslim terbaik yang Allah pilih untukmu. Menjadi penyeimbangmu dalam banyak hal.

Di suatu tempat
Entah di mana, di dunia
Seseorang menunggumu, berdoa
Seperti doa yang biasa engkau ucapkan sehabis Shalat

Pada suatu saat
Entah apabila, di dunia
Seseorang merindukanmu, berjaga
Seperti malam malammu yang berlalu sangat lambat

Seseorang menungu, merindu, bejaga, dan berdoa
Seperti engkau selalu

[Ajip Rosidi, Ular dan Kabut ‘72]*hehe..maaf, ngadopsi sajak.

Semoga kamu tetap berharap. Terus berdoa. Dan selalu bermimpi.

Someday your painful life n heart will get well... InsyaAllah

Aamiin aamiin Allahumma aamiin...

Untuk FadilaHanum, met milad ya.. semoga keberkahan itu tak berhenti mengalir di tiap detik usiamu. Aamiin.
 
--Pondok Kupukupu. 27072011. 04.37.pm.

P.S. Semoga tetap istiqomah menulis. Ayo kita berlomba, Num.. meski aku sadar, kualitasku masih di titik lebih rendah. :)

3 komentar:

  1. pas ngantri magenum, eeh. kehabisan. cuma bisa gigit stik es krimnya doang. crauuuk... *enak juga. haha...

    BalasHapus
  2. @pondokhati

    lha''....tuh stik kan bisa dituker souvenir! :DD

    btw..stik es krimnya rasa apa, mas?

    BalasHapus
  3. mba....ni bacanya ga nangis lg kok, hihihihi. mas ibnu kasian bgt sih...stik es krim ya rasa kayu :P

    BalasHapus

hey, whoever are you, you can give comment to my writing. just enjoy giving me comment as long as it can be usefull for me. so, just be my on line's friends!!