Hujan

Selasa, 16 November 2010

Kubisikan Dengan Sangat Lirih, Padamu

Teman
Bisakah kalian beritahu aku di mana bisa kubeli nurani?

Untuk kuperbaiki hatiku
Dan juga kuhadiahkan pada mereka yang sudah tak punya nurani

Mahalkah?

Sungguh, biarkan kuangsur seumur hidupku
Kan kulunasi sekuat tenagaku

Hatiku kian perih melihat mereka
Mereka yang (sepertinya) sudah tak berfungsi lagi nuraninya

Sementara
Para wajah-wajah tak berdosa tak pernah menyadari
Hak-hak mereka terampas (dengan) sengaja

Hatiku terluka dibuatnya
Dibuat tak berdaya karena aku hanya (bisa) diam melihat mereka berbuat nista

Dan di sana
Senyum-senyum polos tak mengerti apa-apa tak pernah merasa
Kebahagiaan mereka teronggok begitu saja

Ah,
Hatiku benar-benar harus kuobati
Agar aku tak takut (lagi)

Bukankah Dia Sang Maha Melihat selalu ada di dekatku?

’Maka, nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?’

Teman
Bisakah kalian beritahu aku di mana bisa kubeli nurani?

Untuk kuperbaiki hatiku
Dan juga kuhadiahkan pada mereka yang sudah tak punya nurani

Mahalkah?
Sungguh, biarkan kuangsur sepanjang kesempatanku
Kan kulunasi semampu jiwaku
*Saat aku sedih dan begitu ingin bercerita.
9 November 2010

0 komentar:

Posting Komentar

hey, whoever are you, you can give comment to my writing. just enjoy giving me comment as long as it can be usefull for me. so, just be my on line's friends!!