Hujan

Rabu, 04 Mei 2022

Ramadan Day 18: Guru, Bekerja Sekaligus Mengabdikan Diri

 Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

***

Hari ke 18

CERITAKAN TENTANG PROFESIMU: guru, bekerja sekaligus mengabdikan diri

Menjadi guru adalah salah satu cita-cita sy sejak usia anak-anak. Ya, dalam tiap pengisian biodata, ketika ada pertanyaan cita-cita, maka dengan mantab sy akan menuliskan ‘menjadi guru’ sebagai jawabannya. Itulah mungkin yang menjadi doa sy sejak kecil dan diaminkan oleh malaikat, akhirnya seperti inilah sy sekarang: berprofesi sebagai guru. Alhamdulillah.



Sebenarnya selain menjadi guru sy mempunyai beragam cita-cita yang lain, haha, kemaruk, ya. Ada penulis, pembawa acara di radio, pemandu wisata, dan entrepreneur. Semuanya masih ingin sy lakukan.

Namun sy akan bercerita tentang profesi resmi sy yang tercantum di KTP saja. Hehe

Sy menjadi guru sejak berada di tahun kedua kuliah. Saat itu sy semester tiga. Entahlah, padahal jurusan yang sy ambil bukan keguruan namun murni; bahasa dan sastra Inggris. Kok bisa? Iya, bisa, ceritanya panjang.

Menjadi guru saat usia sy belum genap Sembilan belas tahun itu rasanya aduhai. Sy merasa ‘aneh’ ketika ada anak yang memanggil sy ‘BU’. Hiks.. berasa tua aja saat itu. Sy pun meminta murid-murid sy saat itu memanggil dengan panggilan ‘Kak’. Lebih manis dan muda. Sy mengajar sehari dalam seminggu saat tidak ada jam kuliah sy. Dan sy menikmati sekali.

Menjadi guru saat itu begitu menakjubkan. Sy mempunyai banyak waktu untuk mengajar tanpa banyak beban dan tuntutan. Hal yang sulit jika sekarang. Sy membuat media pembelajaran senir, sy mengaplikasikan berbagai model pembelajaran, sy banyak mencari referensi mengajar, sy memberikan kelas tambahan di rumah. Wah, begitu semangat.

Bu, pernah terbayang gaji guru pertama sy? Hehe, tidak usah dibayangkan yaa. Gaji guru yang bahakan bisa sekali habis jika Ibu-ibu membawanya ke rumah makan bersama keluarga. Alhamdulillah, namun sy merasa tercukupi saat itu karena memang tidak ada tuntutan gaji bulanan yang harus sy dapatkan.

Dan profesi guru itu Alhamdulillah masih menjadi profesi sy hingga kini. Sy seorang guru swasta. Entah lah, sy merasa ada saja halangan ketika sy berniat mengikuti tes CPNS.
J Jadilah sekarang di usia 35+ sy sudah tidak bis lagi mendaftar tes CPNS. Kenapa ASN? Bu, ternyata guru swasta dan ASN itu bisa dikatakan sama namun bebeda. Sangat. Sy kadang ingin sekali berdiskusi dan curhat dengan pengampu kewenangan tentang profesi guru swasta dan negeri. Karena ya dalam banyak tugas dan kewajiban mereka sama namun dalam hal pendapatan sungguh berbeda jauh. Kalau Ibu-ibu mempunya kenalan seorang guru swasta, pasti Ibu-ibu bisa mengetahui maksud dy ini.

Bagaimanapun, Alhamdulillah, selalu ada banyak rejeki dan jalan. Selalu ada banyak cinta. Kami semua masih bertahan. Kami mengabdi dan bekerja. Semoga tebaran manfaat yang kami tuai akan benar-benar menghasikan kebaikan suatu hari nanti. Untuk anak didik kami dan tentu saja untuk kami pribadi.

***
Selamat menunaikankan ibadah di Bulan Ramadhan bagi yang menjalankan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan thanks for reading and visiting my blog, ya
J



~from Rumah Teduh with Luv

0 komentar:

Posting Komentar

hey, whoever are you, you can give comment to my writing. just enjoy giving me comment as long as it can be usefull for me. so, just be my on line's friends!!