Hujan

Jumat, 08 April 2011

[Behind the Scene]

Bismillahirrahmanirrahim.

Dengan nama Allah  yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
***

Ah, sy bahkan tidak tau harus mengawalinya dari mana. Euforia, ya..sy sedang menikmati euforia. Maka kali ini akan tentang si Ijo yang hari ini sy terima.
Jum’at yang indah. Tak kalah indah dengan Jum’at seminggu yang lalu.

Mozaik Sekeping Hati. Itulah si Ijo yang sy maksud. Kabar ‘kelahiran’nya sy terima seminggu yg lalu tapi hari inilah sy benar-benar menyentuh dan membuka tiap lembar halaman novel perdana sy itu. Dan, wow!! Rasanya hati sy ingin terus mengucap syukur padaNya. Allah yang Maha Baik.

Well, dan sy akan menceritakan sekelumit perjalanan ‘kelahiran’ si Ijo, Mozaik Sekeping Hat,i itu.

Akhir 2010. saat itu ada lomba menulis novel oleh LeutikaPrio. Hmm.. seemed so challenging. Kayaknya menantang, nih! Pikir sy dan mulai beraksi mengubek-ubek koleksi tulisan fiksi sy yang nggantung karena belum sy selesaikan, -cz gak nemu ending, cz lagi gak mood, cz ada ide cerita lain. Huft, sy bener-bener punya segudang alasan yang mebuat tulisan-tulisan fiksi itu terbengkalai.

Eureka!! Rasanya ada satu yang klik dan rasanya akan oke untuk dikembangkan menjadi sebuah novel [minimal] 100 halaman A4.
Mulailah sy menunggu inspirasi untuk melanjutkannya. Hehe.. lebih tepatnya, mengundang inspirasi dan berbagai ide agar mengunjungi sy. *ngarep*

Berhari-hari di sela tugas menyenangkan yang harus dipertanggungjawabkan, sy mulai ngutak-atik tulisan sy, -saat itu judulnya masih Mahluk Mars si Raja Tega.

Mengawali dengan basmallah. Mulai membaca ulang, mendalami karakter, menceritakan detail, menambah beberapa karakter lagi, ngubek-ubek referensi, nambah bumbu imajinasi, menyisipkan pesan, ngedit nambah kurang dan potong sana sini, hingga akhirnya sampai ending. Sebuah proses menyenangkan meski beberapa aral melintang. *lebay! Tolong dimaafkan*

Ngebahas masalah aral melintang, sy jadi ingat bagaimana rasanya ‘sumpek’ saat ide tiba-tiba mandek, inspirasi sembunyi, mood kabur, kerjaan utama numpuk, pengen nulis hal laen, terserang pms, dan kejaran detlen!! Huwaaaa rasanya bener-bener pengen kabur ke Kyoto ato Alexandria!!

Tapi bersyukur sy punya semangat yang tak kalah besar, impian yang tersenyum untuk diraih, pesan istimewa yang ingin disampaikan, dan sebuah pelarian. Ya, menulis kadang merupakan salah satu pewlarian sy.

Finally, menjelang akhir Januari 2011, alhamdulillah, sy mencapai ending dan merampungkan Mahluk Mars si Raja Tega.

Trus? Sudah selesaikah?? Ow ow!! Belom, Sodara!! Satu yang penting belum sy temukan. Judul yang pas. Ya, kan gak lucu banget novel yang isinya tidak lagi ‘hanya’ tentang Mahluk Mars si Raja Tega tapi judulnya kayak gitu.Hehe.. sy pun mulai kedap-kedip menggoda inspirasi agar datang dan menghadiahkan sebuah judul, -sebuah saja. Cz kalo lebih dari satu pasti akan mebingungkan.

Tuk tuk tak tak.. muncullah tiga kata itu. Mozaik Sekeping Hati. Ehm, tentang judul, kalo pengen tau kenapa bisa gitu, lebih baik baca novelnya aja, deh!! )

Hampir detlen ketika sy mengirimkannya ke imel LeutikaPrio. Ah, tentu saja dengan harapan menang tapi tetap menyiapkan mental senyaman mungkin buat menerima kekalahan.

Ada hampir tigaratus judul dan akan diambil lima yang beruntung untuk diterbitkan LeutikaPrio.Hmm.. menunggu dag dig dug, dah!.

Sekitar dua mingguan kemudian, notify sy menunjukkan sebuah tag dari LeutikaPrio. Pengumuman lima judul yang novelnya akan diterbitkan. Ya Tuhan, sebelum membaca, terselip sedikit pede.. kayaknya menang, nih, kan sy kena tag. Hehe.. tapi ternyata, huft!! Nope! Gak ada Mozaik Sekeping Hati sy dalam barisan lima judul keren yang bakal diterbitkan itu. Belum. Kali itu belum kesempatan sy.

Kecewa? Ah, tentu saja iyya. Dengan menarik dua ujung bibir, toh senyum manis tetap sy simpulkan. Kemenangan adalah hal yang wajar sewajar kekalahan. Jadi it’s not a big trouble, kan? Bukan masalah besar. Dan sy tetap mengucapkan terima kasih yang tulus dan juga ucapan selamat tak kalah tulus untuk para Pemenang. Inilah kemenangan awal yang harus sy awardkan pada diri sendiri setiap menerima subuah kekalahan. Secepat mungkin mental kalah yang sangat nyaman sy keluarkan. Menghibur dan menyemangati diri sendiri untuk tidak jatuh dan terpuruk. Toh sy sudah menang; menang menerima tantangan dan menyelesaikan seratus dua puluh delapan halaman A4 menuangkan rentetan kalimat yang berlarian dalam labirin otak sy. Menang menyampaikan pesan ke dalam tiap suku kata Mozaik Sekeping Hati. dan menang karena sy berhasil bebas dari jeratan timeline mewnwerima tantangan itu.

Oke. that’s all?

Enggak!!.

Ada sebuah kejutan dan sy sangat suka kejutan. Tawaran dispensasi biaya penerbitan untuk peserta yang tak lolos dari LeutikaPrio. Sebuah kesempatan dan sebuah jalan. Sangat menggiurkan untuk pemula seperti sy. Ingatan sy kembali pada kisah Katak dalam serial drama Korea. (ehm..tentang kisah ini akan sy ceritakan lain kali, insyaAllah)

Deal!! Mantap hati sy untuk mengambil jalan itu.. Dan selanjutnya sy tarik (sementara) kembali naskah sy untuk dibenahi, diedit lagi sana sini, ditambah kurang ini itu, dan this’ it. Transfer biaya adminstrasi dan secepatnya sy mengirimkannya (lagi) pada LeutikaPrio untuk diterbitkan. Mozaik Sekeping Hati cukup bagus..menurut sy. ^^v. Lagipula, karya yang kalah bukan berarti gak bagus, kan? Dari hampir tiga ratus-an judul. Bisa jadi Mozaik Sekeping Hati sy adalah yang terbaik ke-enam. *PEDE akut buat menghibur diri sendiri*

Dag dig dug lagi, sy menunggu kelahiran novel perdana sy.

Hampir satu bulan, setelah mendeskripsikan cover yang sy inginkan dan dengan sedikit edited serta beberapa kali diskusi online, si Ijo nampang di wall Leutika Prio, Mozaik Sekeping Hati menyapa sy.

Jum’at 1 April 2011.

Alhamdulillah. Jum’at Pertama Awal April yang begitu indah.

Ah, taukah Temans rasanya mendapat serentetan kata ‘KEREN’? Hehe.. sy benar-benar (menjadi) maruk dan bahagia tak terperi saat kata-kata itu ditujukan untuk [cover] novel dan juga mungkin ke’nekat’an sy menampangkan nama FARICHA HASAN dalam sebuah cover novel. Dan juga, kata-kata KEREN itulah yang membuat sy berkali-kali berbisik lirih semoga isi novel itu tak kalah keren cz bagaimanapun, kepuasan pembaca menikmati Mozaik Sekeping Hati itu juga harapan terbesar sy.

Bahagia sepanjang Jum’at. Mungkin begitu judul yang tepat untuk hari itu. Sampai-sampai si salah sambung gak jelas pun bisa ngobrol menyenangkan dengan sy. [pesan moral: perasaan bahagia berimbas baik pada kehidupan Anda dan sekitarnya]

Dan sy, sesuai janji dalam hati, baru akan bercerita secara tertulis tentang behind the scene setelah si Ijo nyampe dekapan tangan sy, yaitu hari ini, Jum’at ke-dua April yang begitu indah.

Jum’at 8 april 2011

Tentang Mozaik Sekeping Hati, kalau Temans berminat membacanya, ada beberapa hal yang dengan jujur harus sy ungkapkan.

Itu novel perdana sy yang ‘lahir’ dari sebuah impian, tekad, perjuangan, semangat, kesabaran, keberanian, doa, harapan dan keyakinan akan takdir Tuhan. Sy tak menjamin; ada kalimat bijak yang bisa menggugah hati Temans, ada kalimat super komik yang membuat terpingkal, ada puzzle rumit yang membuat penasaran, ada kejadian yang menawan, ada something miris mengharubiru yang membuat tersedu dan menitikkan air mata, atau bahkan ada mantra magis yang membuat Temans semua ingin membacanya tujuh kali khatam. Sy tak akan menjamin hal sebesar itu. Namun tentu saja yang pasti, ada ekspetasi besar dari sy untuk Temans yang menikmatinya agar bisa terinspirasi dan tersedak hikmah karena ada pesan dan ketulusan di dalamnya. Ada kebahagiaan tiap kali jari-jari sy menari di atas keyboard mengutarakan barisan aksara. Semoga syukur sy karena ini tak akan terhenti. Amin.

Proudly ang gratefully, sy kenalkan pada Tamans semua. Sebuah novel; Mozaik Sekeping Hati.

Yang ingin baca sinopsisnya bisa liat di sini

Terima kasih setulus-tulusnya untuk Temans semua yang telah mengatakan KEREN, apapun alasannya. Terima kasih untuk ucapan SELAMAT, apapun alasannya. Ya, karena ada doa tiap kali sy rapalkan kata KEREN dan SELAMAT itu. Terima kasih untuk membuat seminggu awal April ini benar-benar menakjubkan. Terima kasih untuk berbagai apresiasi yang Temans tunjukan bahkan sebelum sy meworo-worokan kelahiran si Ijo. Terima kasih untuk Temans yang sudah bersedia bertanya gimana cara mendapatkan si Ijo, bahkan sebelum sy memintanya. Semoga Allah yang Maha Baik membalas ketulusan Temans semua dengan lebih istimewa. Amin

Special, terima kasih plus peluk untuk Leli yang menjadi pembaca pertama. Terima kasih untuk mengatakan bahwa bagian pertama Mozaik Sekeping Hati cukup indah. Hehe.. ^^v

Akhir curhatan. Mengapa sy menceritakan tentang ini? Well, karena ada yang bilang bahwa sukses itu meninggalkan jejak. Anggap saja ini sebuah kesuksesan sy, meski kecil..dan sy ingin berbagi euforia serta meninggalkan jejak anugerah sukses sy.

--dew.Pondok.kupu-kupu.08042011.01.33pm.

 

1 komentar:

  1. lalala... senangnya, terbit juga. semoga berkah dan membawa manfaat..

    BalasHapus

hey, whoever are you, you can give comment to my writing. just enjoy giving me comment as long as it can be usefull for me. so, just be my on line's friends!!