Hujan

Rabu, 22 Juni 2011

Kejutan

Bismillahirrahmanirrahim.

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
 
***
 
Kejutan
Oleh: Faricha Hasan

Sore tadi Ariel membawakan sesuatu untukku. Sekotak mungil yang dia genggam di tangan kirinya dan dia angsurkan ke telapak tanganku
"Bukalah saat menjelang tidur nanti," katanya
Aku tak sabar menanti malam. Aku ingin segera membuka kotak mungil berbungkus pink itu
Kini malam telah menjelang. Kantukku mulai menyerang. Aku bersiap membuka kotak itu, ketika tiba-tiba ringtone yang aku setel khusus untuk Ariel berbunyi.
"Ya?” sapaku dengan heran.
"Beib, maaf... salah ngasih kotak. Jangan dibuka ya. Pliss."
Omaygot.... Jadi apa isi kotak ini dan untuk siapa?

            Kotak berbungkus pink itu kuletakkan di sana. Di depan bingkai foto lelaki bermata lembut yang saat ini sedang aku rindukan. Ah, bukan! Bukan hanya saat ini, tapi tiap saat aku selalu merindukannya. Ariel. Aku teringat pertemuanku dengannya sore tadi.
            Ariel menyerahkannya padaku. Kotak mungil berbungkus pink. Sebulan sekali dia menghadiahkan kado untukku. Dan seperti biasa, aku hanya boleh membukanya menjelang tidur. Ini kado keenam. Aku menuruti permintaannya. Menyenangkan rasanya mendapatkan pengantar tidur yang manis ketika menuju alam mimpi.
            Sepanjang perjalanan pulang aku tak berhenti menebak isinya. Sensasi penasaran yang membuncah dan membuat kecanduan. Sayang, perasaan itu kandas saat Ariel mengatakan kadonya salah alamat. Yang ada sekarang adalah penasaran.
Penasaranku sangat besar. Kuambil si mungil dari atas meja. Kutimang perlahan. Ringan. Sangat ringan. Tak kuhiraukan larangan Ariel untuk membuka kado salah alamatnya. Sret sret!! Satu persatu selotip aku lepaskan.
‘Jangan dibuka ya. Pliss’. kalimat Ariel kembali terngiang.  Kubayangkan mata lembutnya saat dia mengucapkan permohonan itu. Apa aku akan mengabaikannya?
Kuletakkan kembali kado dengan sampul motif teratai air itu. Kali ini di atas story yang hampir selesai kubaca. Aku kembali duduk dan memandang benda cantik itu penuh tanya.
Ringtone khusus meraung dari hape di sebelahku.
Beib, beneran belum dibuka, kan?” Ariel bertanya −mungkin− untuk meyakinkan.
“Ya,” jawabku tanpa semangat.
“Hehe.. syukur,, deh! Makasih, Beib!” lanjutnya lega..
Beib, isinya apaan, sih?” tanyaku penasaran.
“Cuman kado yang seharusnya gak dibuka sekarang, kok!”
“Tapi,..”
“Sudah. Kamu istirahat, Erin sayang. Sweet dream!” Ariel menutup percakapan kami. Aku terdiam.

Rasa penasaran itu seperti bersin yang tak bisa dikeluarkan. Sumpah! Ngeselin banget! Dan rasa penasaranku bertambah besar karena aku hampir membukanya namun urung. Kudekati si mungil bersampul pink itu dan kuintip isinya. Tampak sesuatu berwarna merah. Apaan, sih?
Ariel tahu kalau aku tidak suka −dan juga tidak tahan− dibuat penasaran. Itulah sebabnya dia mengirimkan sms warning setelah meneleponku.


            Huah!! Aku kesal!! Kembali aku menuju tempat tidur. Menarik selimut. mematikan lampu. Dan membenamkan kepala dengan bantal. Kubiarkan kotak mungil itu malam ini.
***
            “Kamu hanya harus membukanya di saat yang tepat, Beib!”
            “Kapan?”
            “Saat waktunya tiba.”
            “Iya, tapi kapan?”
            Tak ada jawaban. Hanya senyum Ariel yang mengembang. Membuatku gemas sekaligus jengkel karena dibuat penasaran. Dia mundur perlahan dan aku mengejarnya. Tiba-tiba…Bruk!!
            Aow!” pekikku sambil meringis kesakitan. Huft! Rupanya hanya mimpi yang berakhir dengan adegan sinetron komedi. Jatuh dari tempat tidur. Menyebalkan!
Jarum jam baru beranjak dari angka dua namun kantukku sepertinya sudah enggan mengelayuti kelopak mata yang baru kukucek perlahan. Kudekati si mungil yang masih bergeming. Keterlaluan! Rasa penasaranku bahkan tak mau beranjak ketika kupejamkan mata.
Saat waktunya tiba? Ariel mengatakannya dalam mimpi. Kapan? Ya, kapan waktu itu tiba.
Trrt!! Trrt!!
Reminder signal disertai getar hapeku terpekik mengagetkan. Reminder? Seingatku tak ada sesuatu yang harus dilakukan dini hari ini. Kuraih ponsel dan …
Erin♥Ariel
02.20 am
07-06-11
Pertemuan Pertama

Omaygot!! Aku salah setel reminder. Seharusnya bukan tujuh Juni, tapi tujuh Juli. Dan itu berarti satu bulan lagi. Ya, kurasa Ariel akan memberikan kado ini sebulan lagi. Tujuh Juli, tanggal dan bulan pertemuan pertama kami. Perrtemuan yang aneh karena saat itu kami −dua orang di tempat yang asing sama-sama menyusuri pantai− berpapasan dan saling tersenyum. Saat itu masih pukul dua dua puluh dini hari. Aku mengingatnya dengan detail.
            Senyumku terkembang. Sret! Sret! Kuacuhkan permintaan Ariel. Sebuah kotak persegi. Kubuka lembaran kecil yang terlipat menjadi empat sebelum aku membuka kotak itu.

Untuk Erin sayang.
Tujuh Juli dua ribu tujuh. Tanggal yang sangat cantik, kan? Secantik senyum yang kulihat tersimpul dari bibirmu. Senyum pertama-mu untukku. Saat itu juga kurasa, kamu tercipta dari tulang rusukku yang hilang.
My Beib! Wil you marry me?

Mataku berkaca. Senyumku tersimpul. Aku membukanya. Sebuah cincin bermata yang sangat cantik. Di sisi luar kudapati motif teratai. Dan di sisi dalam kedapati namaku dan juga namanya berjajar, dengan ‘ri’ yang bercetak tebal. Erin ♥ Ariel.
 
***
-Pondok kupu-kupu 06062011-
**Sebenarnya ini cerpen yang sy kirim buat Cerpen dadakan OFFROUP STORY MAGAZINE.. hehe..tapi gak lolos^^v
 

0 komentar:

Posting Komentar

hey, whoever are you, you can give comment to my writing. just enjoy giving me comment as long as it can be usefull for me. so, just be my on line's friends!!