Hujan

Sabtu, 12 Desember 2009

Tadabbur (Part III)

Ya…dan inilah bagian tiga dari tadabbur alam weekend-ku, cerita tentang perjalan pulang dari Bromo Mountain. Bagi yang udah nunggu², maaf ya coz pasti udah lama banget nunggunya…hehehehe*gubraKKKK*

Awalnya kami semua (kecuali Mr. Driver, of course) ngira kalo kami bakal langsung pulang. Padahal K508i-ku masih mennjukkan pukul 12.04 pm. Tapi ternyata, jalanan berkelok-kelok, naik-turun, muter², yang membuat kami menikmati kawasan wisata Bromo dari atas puncak tidak membawa kami langsung pulang. Setelah kira² setengah jam-an dan melewati banyak tikungan tajam, yang membuatku membayangkan berada di Gunung Akina (pada tau Gunung Akina di Initial D, kan??), L-300 pun berhenti di sebuah parkiran yang ternyata setelah kami turun dan berjalan naik kira² selama 5 menit-an membawa kami di sebuah gate yang bertuliskan ‘Welcome to PENANJAKAN-View Point’. Ya, kami tiba di Penanjakan yang konon katanya tempat tertinggi di wilayah ini. Itulahmengapa disebut penanjakan karna artinya naik. Banyak orang yang ada dio penanjakan sini. Dari sini kami bisa melihat indahnya alam di bawah. Dari tempat yang jauh n tinggi ini semua tampak amat kecil. Subhanallah, sungguh pemandangan hijau yang teramat indah untuk tidak diabadikan.
Sayangnya kami hanya sebentar berada di Penanjakan. Tak sampai setengajh jam, pemimpim rombongan kami mengomandokan kami untuk kembali ke L-300 dan bersiap² pulang.

Lagi², di perjalanan kami pulang-pun kami harus melewati banyak tikungan. Untung saja saat itu bukan si Takumi yang mengemudikan L-200 yang kami tumpangi. (halllluuu, dah tau Takumi, kan?? Yang belom, bisa nonton Initial-D..hehehehe…). setelah jalanan turun, jalanan menanjak naik lagi. Belok kanan, menikung kiri. Belok kiri, menikung kanan…huh!! Sungguh sangat memusingkan. Jadinya, aku yang emang hobi banget tidur jadi gak sempat menikmati pemandangan seutuhnya. Tau kenapa??ya ya,, karena buaian lembut angin dipadukan rasa mual karena jalan yang menikung tanpa jeda-lah yang membuatku lebih memilih memejamkan mata dan merapatkanjaket. Hehe..

Tapi, belum juga puas mmejamkan mata, aku terbangun karena tiba² si L200 berhenti tanpa izin. ciaTTT…………. Mr. Driver mendadak menginjak pedal remnya. Ternyata, jalan yang akan kami lewati ditutup karena ada kerusakan akibat hujan lebat semalam sebelumnya. Ya, gagal deh rencana kami melewati Nongko Jajar. Kami memutar dan melewati jalur alternatif lain.

Kira² setengah jam perjalanan, kami berhenti untuk sholat Dhuhur. Alhamdulillah, rombongan kami kali ini menyadari bahwa sholat itu bukan hanya kewajiban, melainkan kebutuhan.

Setelah itu, kami-pun melanjutkan perjalanan pulang kami. Lagi², udara dingin dan cuaca mendung membuatku cepat² duduk dan memejamkan mata. Semoga aja gak bakal hujan, batinku.

Ternyata, tidur dalam perjalanan tak akan senyenyak tidur in my lovely room. Belum juga mimpiku sampai pada klimaks, tiba² lagi aku terbangun. Ya, rupanya kali ini kami melewati jurang turun, jurang Kemiri, begitulah sebutannya. Wuih, sungguh amat curam dan makadam yang menyengsarakan. Setelah itu, kami menaiki jurang yang disebut Jurang Tunggangan. Jurang yang juga amat terjal dan curam. Bagi yang berkendara, rasanya gigi 1 akan jauh lebih aman. (hehehehe, sebenarnya se aku agak lupa, yang pertama kami lewati tuh yang Jurang Kemiri ato Jurang Tunggangan, ya? Tapi whatever lah, yang penting tuh dua jurang berdekatan!!)-sekedar info, Ke-2 jurang tuh letaknya di Jabung-^

Akhirnya kami sampai di jalan besar. Jalan menuju Tumpang dan akhirnya membawa kami pulang dengan selamat dan senang. Tanpa hujan n gak ada kepanasan. Alhamduillah.


Semoga, tadabbur alam ini benar² membuat kami bersyukur atas kuasa-Nya. Amin.

Bagi para pembaca, buruan, kunjungi Kawasan Wisata Bromo Tengger, ya..!!
Dijamin gak bakal rugi. Yang ada malah pengen ke sana n ke sana lagi..^^

0 komentar:

Posting Komentar

hey, whoever are you, you can give comment to my writing. just enjoy giving me comment as long as it can be usefull for me. so, just be my on line's friends!!