Hujan

Kamis, 26 November 2009

Yaumil 'Idil Ad'ha

Alhamdulillah, sebentar lagi, tinggal nunggu hitungan detik, jika Allah mengizinkan, kita akan kembali bertakbir, berhari raya ‘Idul Ad’ha…


Wwww,,

Setiap kali hari Ray tiba (Hari Raya ‘Idain), aku selalu kembali bernostalgia mengingat masa kecil yang indah.

Sepertinya, bagi aku yang masih kecil dulu, hari raya terasa begitu dinanti n indah. Meskipun saat ini aku juga menanti dan merasa indahnya hari raya, sih!!^^

Mengapa begitu di nanti n indah??

Yupz, dulu saat masih berseragam hijau putih, aku selalu merasakan euforia riyoyo...
Apalagi saat ‘Idul Ad’ha.

H-1 menjelang hari raya, pulang sekolah, si aku kecil pasti sudah merengek minta Abah nyari bambu n ngebuatin obor buat takbir keliling. Bagi si aku kecil tentu saja tak ’kan sabar menunggu jika Abah menolak ato menunda buat nyari n ngebuatin obor. So, si Abah (yang pastinya dengan senang hati) menuruti maunya si aku kecil. Dan dengan puasnya, si aku kecil akan membuntuti si Abah menuju pekarangan rumah, mencari bambu, memilih yang terbaik, memotong sesuai ukuran yang nantinya bisa si aku kecil bawa, membersihkan bambu, trus mencari perca kain, menyumpal lubang bambu, memberi sedikit minyak tanah (yang dulu masih berlimpah), dan sambil menerapkan hukum kapilaritas, bul,,, sekali sulutan korek api membuat sebuah kobaran api. Dan, si aku kecil pun akan dengan sangat puas dan bangga memperlihatkan obor kecilnya pada teman² sekolahnya.

Ba’da maghrib, kegelapan malam tak lagi kalah oleh lampu² jalan raya ato rumah penduduk, melainkan kalah oleh kobaran api dari obor² kecil yang aku kecil dan teman²ku bawa. Dengan komando dari bapak ibu guru, kami berbaris dan mulai bertakbir keliling desa. Dan kembang api pun menghiasi langit malam itu.

Allahu Akbar.

Meskipun belum begitu tahu makna sesungguhnya dari hari raya, tapi bagi si aku kecil, hari raya begitu jadi terasa bermakna, meski hanya sekedar takbir keliling.

Besoknya, tentu saja akan menjadi hal yang sudah si aku kecil nanti selama hampir setahun. Menonton penyembelihan hewan Qurban. Meski Ibu’ sudah berkali² melarang, tapi si aku kecil pasti akn tetap berlari melihat penyembelihan hewan Qurban n diam² n malu² nunggu pembagian daging Qurban. Hehehehe.. kalo ingat masa² yang itu jadi malu banget, nih...!!


Tapi itu dulu. Dulu banget.

Sekarang, ato paling tidak 8 tahun terakhir ini. Aku sudah benar² tidak melihat takbir keliling dengan membawa obor. Ya ya ya, mungkin aja, gak bakal lagi ada takbir keliling ngebawa obor coz nyari minyak tanah saat ini udah sulit. Sulit banget malahan.Yang ada takbir keliling naik pick-up, lengkap dengan membawa pengeras suara. Itupun bukan anak² lagi yang bertakbir ria, tapi para remaja n orang dewasa. Anak² kecil lebih sibuk nonton n main petasan. That really makes me disappointed, then.

Tapi bagaimanapun, saat ini, aku juga masih menanti n merasakan indahnya hari raya.

Aku merasa lebih tau apa makna hari raya yang sesungguhnya.

Hari Raya ’Idul ’Ad’ha yang mengingatkan aku akan cerita kesabaran Nabi Ibrahim, keikhlasannya, serta keta’atannya akan perintah Allah SWT. Perintah untuk mengorbankan putranya. Isma’il. Bayangkan bagaimana jika seorang ayah harus mengorbankan sesuatu, yang pastinya, amat dicintainya!

Juga Hari Raya ’Idul Ad’ha yang mengingatkan aku bagaimana keikhlasan Ismail, menerima takdirnya. Menerima perintah Sang Pencipta. It was like no doubt. Sungguh keikhlasan dan ketaatan yang luar biasa.

Dan akhirnya, Allah SWT membalas kesabaran, keikhlasan, keta’atan Nabi Ibrahim n putranya, Ismail, dengan menggantinya dengan seekor hewan untuk dikorbankan.

Semoga, Hari Raya ’Idul Ad’ha ini benar² membuat kita kembali menjadi muslim yang sabar, ikhlas, ta’at, n penuh syukur.

Semoga Hari Raya ’Idul Ad’ha ini juga menjadikan kita lebih dermawan. Berbagi dengan orang lain.

Semoga kita benar² mendapat ridloNya. Untuk puasa Tarwiyah n ’Arofah yang kita tunaikan. Untuk Sholat ’Id yang kita dirikan. Untuk takbir yang kita kumandangkan.

Dan semoga, suatu saat, Allah SWT benar² memanggil kita untuk datang ke rumah-Nya. Berhaji, menyempurnakan Rukun Islam kita.


Amin Amin Amin..ya Rabbal ’Alamin....


Untuk semuanya, Selamat Hari Raya ’Idul Ad’ha 1430 H.

Semoga kita senantisa mendapat ridlo Allah SWT.

1 komentar:

  1. aq dulu selalu bawa obor panjang 2 meteran. sampai SMP masih heboh ikut takbiran keliling...
    iya..jadi kangen saat itu lagi...

    BalasHapus

hey, whoever are you, you can give comment to my writing. just enjoy giving me comment as long as it can be usefull for me. so, just be my on line's friends!!